fia

fia

Senin, 11 Mei 2015

Pengalaman Membuat SIM C (Surat Izin Main Circus) & SIM A (Surat Izin Main Akrobat)

Selamat malam sahabat super. Setelah sekian lama tidak update blog, kali ini saya coba menuliskan pengalaman beberapa hari yang lalu saat mengurus pembuatan surat izin main circus dan main akrobat.

Kisah yang menurut saya menggemaskan ini dimulai pada sabtu pagi yang cerah. Setelah sekian lama tidak punya sim a dan sim c, akhirnya pada sabtu itu dengan semangat setengah hidup saya mendatangi kantor pulisi di kota ser. Sudah terbayang orang-orang jumotos, dumepak, kumampleng di tempat itu. Sesuai jadwal pelayanan hari sabtu sampai dengan jam 11 siang. Jam 10 sudah tiba di TKP, sesuai arahan seseorang, persyaratan PERTAMA ADALAH SURAT KETERANGAN SEHAT. Karena belum membawa surat tersebut saya membuat di TKP, ditunjukkanlah tempat di dekat kantin. Ditempat itu, entah apa namanya, bisa mengeluarkan surat keterangan sehat. Di tempat itu terdapat ibu-ibu berkerudung setengah buaya dan asistennya, seorang laki-laki muda yang sepertinya bukan dokter ataupun perawat. "Mau perpanjang atau bikin baru mas? Sudah ada yang bantu atau belum?" Prasangka saya terhadap ibu berkerudung sudah mulai tidak baik. Calo, iya pasti dia calo atau bagian sindikat calo. Setelah saya meyakinkan si ibu berkerudung bahwa akan mengurus sendiri akhirnya dia menyerahkan secarik kertas bertuliskan nama dan nomor HP nya, "ini mas kalau saja nanti mau dibantu". Dalam tulisan itu tertulis namanya Hj Titi. Orang jumotos pertama sudah saya temukan. Tidak hanya jumotos, tapi rasane pengen jambak plus ngawut-awut kerudungnya. Mengaku Hj tapi kelakuannya seperti buaya, makanya saya sebut ibu-ibu setengah buaya. Hj nya juga saya tidak tahu apakah itu Hajah atau hajingan. Oke, singkat kata dengan menyerahkan 4 KTP untuk sim a dan c tak sampai 1 menit kita sudah mendapatkan surat keterangan sehat dari laki-laki muda tadi. Kapan saya diperiksa? Kok tiba-bisa dapat surat sehat. Rupanya dia tidak mengetahui kalau saya baru saja sakit, tepatnya tersakiti oleh kelakuan ibu-ibu setengah buaya tadi. Ya sudahlah, dengan menyerahkan uang Rp. 50.000 untuk 2 carik kertas surat keterangan sehat saya meninggalkan tempat itu.

------berlanjut------